Bunga Sedap Malam Berasal Dari Jawa

Bunga Sedap Malam Berasal Dari Jawa

Jenderal Hoegeng Imam Santoso

Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan figur yang telah dikenal luas di tengah masyarakat Indonesia. Beliau yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia selama tiga tahun, dari tahun 1968 hingga 1971, dikenal sebagai sosok polisi yang memiliki integritas tinggi, hidup sederhana, dan penuh dedikasi.

Hoegeng Imam Santoso dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 14 Oktober 1921. Ia kemudian meniti karier di kepolisian hingga mencapai posisi tertinggi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo pada tahun 1968.

Dalam Bahasa Jawa, bunga kopi dapat disebut dengan "blanggreng"

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo

MAKLUMAT – Sebanyak 580 anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 dijadwalkan menjalani pelantikan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). Dari 580 anggota DPR RI, terdapat 87 nama anggota DPR RI dari Jawa Timur.

Mereka terpilih berdasarkan hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 lalu, yang digelar serentak bersama Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).

PDIP menjadi partai politik (parpol) pemenang dengan meraih 110 kursi, disusul Partai Golkar 102 kursi dan Partai Gerindra yang meraih 86 kursi. Partai NasDem meraih 69 kursi, disusul PKB 68 kursi, PKS 53 kursi, PAN 48 kursi, serta Partai Demokrat meraih 44 kursi.

Di Jawa Timur, Pileg 2024 terbagi dalam 11 daerah pemilihan (dapil) dengan total 87 kursi yang dialokasikan.

PDIP menjadi parpol paling banyak meraih kursi anggota DPR RI dari Jawa Timur, dengan total 19 kursi. Secara berurutan, PKB meraih 18 kursi, Gerindra 14 kursi, Golkar 13 kursi, NasDem 7 kursi, Demokrat 6 kursi, PKS dan PAN masing-masing 5 kursi. Berikut daftar nama Anggota DPR RI dari Jawa Timur:

1. Bambang Haryo Soekartono (Gerindra) 2. Puti Guntur Soekarno (PDIP) 3. Arzeti Bilbina Setiawan (PKB) 4. Arizal Tom Liwafa (PAN) 5. Adies Kadir (Golkar) 6. Lita Machfud Arifin (NasDem) 7. Dhani Ahmad Prasetyo (Gerindra) 8. Reni Astuti (PKS) 9. Indah Kurnia (PDIP) 10. Lucy Kurniasari (Demokrat)

1. H. Faisol Riza (PKB) 2. Anwar Sadad (Gerindra) 3. Moh. Haerul Amri (NasDem) 4. Dr. H. Moh. Irsyad Yusuf (PKB) 5. H. Mukhamad Misbakhun (Golkar) 6. dr. H. Mufti A.N. Anam (PDIP) 7. Syaiful Nuri (PAN)

1. Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh (PKB) 2. Sonny Tri Danaparamita (PDIP) 3. Zulfikar Arse Sadikin (Golkar) 4. Sumail Abdullah (Gerindra) 5. HM. Nasim Khan (PKB) 6. Dina Lorenza Audria (Demokrat) 7. Ina Ammania (PDIP)

1. H. Rivqy Abdul Halim (PKB) 2. Bambang Haryadi (Gerindra) 3. Arif Wibowo (PDIP) 4. M. Nur Purnamasidi (Golkar) 5. H. Charles Meikyansyah (NasDem) 6. Amin, Ak., MM. (PKS) 7. Ach. Ghufron Sirodj (PKB) 8. Kawendra Lukistian (Gerindra)

1. Muh. Hassanudin Wahid (PKB) 2. Dr. Ahmad Basarah (PDIP) 3. Moreno Soeprapto (Gerindra) 4. Ahmad Irawan (Golkar) 5. dr. Gamal (PKS) 6. Ali Ahmad (PKB) 7. Ir. Andreas Eddy Susetyo (PDIP) 8. H. Ma’ruf Mubarok (Gerindra)

1. Pulung Agustanto (PDIP) 2. Dr. Anggia Erma Rini (PKB) 3. Muhammad Sarmuji (Golkar) 4. Ir. Endro Hermono (Gerindra) 5. Romy Soekarno (ket: Sri Rahayu/Arteria Dahlan mundur)(PDIP) 6. Nurhadi (NasDem) 7. Ir. Ahmad Rizki Sadig, M.Si. (PAN) 8. H. An’im Falachuddin Mahrus (PKB) 9. Dr. Ir. Heru Tjahjono (Golkar)

1. Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat) 2. Novita Hardini (PDIP) 3. H. Ahmad Iman Sukri (PKB) 4. Drs. Supriyanto (Gerindra) 5. Dr. Ali Mufthi, S.Ag., M.Si. (Golkar) 6. Sartono, SE., MM. (Demokrat) 7. Ir. Budi Sulistyono Alias Kanang (PDIP) 8. Riyono, S.Kel., M.Si. (PKS)

1. Rusdi Kirana (PKB) 2. Hj. Sadarestuwati (PDIP) 3. M. Habibur Rochman, SE. (NasDem) 4. M. Yahya Zaini, SH. (Golkar) 5. Moch. Irfan Yusuf (Gerindra) 6. Hj. Meitri Citra Wardani, SH. (PKS) 7. Drs. H. Guntur Sasono (Demokrat) 8. Abdul Hakim Bafagih (PAN) 9. Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar (PKB) 10. Banyu Biru Djarot (PDIP)

1. Dra. Haeny Relawati Rini Widyastuti, M.Si. (Golkar) 2. Dr. Hj. Anna Mu’awanah (PKB) 3. Wihadi Wijanto (Gerindra) 4. H. Abidin Fikri, SH., MH. (PDIP) 5. Eko Wahyudi (Golkar) 6. Hj. Ratna Juwita Sari (PKB)

1. Nasyirul Falah Amru (PDIP) 2. Jazilul Fawaid (PKB) 3. Ahmad Labib (Golkar) 4. Jiddan, SE., SH. (NasDem) 5. Khilmi (Gerindra) 6. Nila Yani Hardiyanti (PDIP)

1. M. H. Said Abdullah (PDIP) 2. Dr. Eric Hermawan (Golkar) 3. H. Syafiuddin (PKB) 4. Slamet Ariyadi, S.Psi. (PAN) 5. Willy Aditya (NasDem) 6. H. Hasani Bin Zuber, S.IP. (Demokrat) 7. R. H. Imron Amin (Gerindra) 8. Ansari, S.Pd.I (PDIP)

Bahasa Jawa dikenal memiliki keunikan dan rasa khas tersendiri. Bagi orang Jawa, mungkin selama ini kita lebih familiar dengan nama-nama pohon atau buah dalam bahasa Jawa.

Dalam Bahasa Jawa, nama bunga dari tanaman-tanaman juga memiliki istilahnya sendiri. Namun, untuk kategori bunga dan tanaman ini ternyata belum banyak yang mengetahui penyebutannya, lho! Bahkan bagi orang Jawa sendiri.

Bagi kamu yang sedang belajar Bahasa Jawa, mungkin kamu dapat mempelajari nama-nama bunga dari berbagai tanaman dalam bahasa tersebut. Berikut 10 nama-nama bunga dan tanaman dalam Bahasa Jawa yang wajib kamu tahu.

Pemakaman Mantan Kapolri Dibyo Widodo

Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo dilahirkan di Purwokerto, Jawa Tengah pada 26 Mei 1946. Dia menjabat sebagai Kapolri ke-13 dari tahun 1996 hingga 1998. Dalam hal pendidikan, Dibyo Widodo menyelesaikan SMA pada tahun 1965, lalu melanjutkan ke Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1968.

Pendidikan Dibyo tidak berhenti di situ. Dia melanjutkan studi di Bakaloreat PTIK pada tahun 1972, kemudian Doktoral PTIK pada tahun 1975, Sesko ABRI Bagpol pada tahun 1981, dan terakhir Lemhannas pada tahun 1993. Sebelum menjabat sebagai Kapolri, ia juga menempati berbagai jabatan penting seperti Wakapolda Nusa Tenggara, dan Kapolda Metro Jaya.

Sudah tahu bahasa Jawa dari bunga pada pohon salak? Kamu dapat menyebutnya "ketheker"

Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso

Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo

Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo dilahirkan di Surakarta pada tanggal 7 Juli 1945. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, dia memilih untuk bergabung dengan Akademi Kepolisian di Sukabumi pada tahun 1964.

Dalam karirnya di bidang kepolisian, Rusdihardjo berhasil mencapai posisi puncak sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada tahun 2000. Tidak hanya menjabat sebagai Kapolri, beliau juga pernah dipercayakan sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia pada tahun 2004.

Source : vivanews/Andry Daud

Seringkali kita berfikir, bagaimana untuk mengetahui sesebuah iPhone yang dimiliki ini sebenarnya dijual untuk pasaran negara yang mana? Seperti yang sedia maklum, peranti iPhone ini dijual di kebanyakan negara-negara di seluruh dunia. Sebagai pengguna, Model Name/Part No. ialah sangat penting untuk mengetahui di mana iPhone itu sepatutnya dijual dan dipasarkan. Ia juga boleh membantu kita membuat kesimpulan sama ada ianya sesuai digunakan di Malaysia ataupun tidak.

Apakah maksud Model Name/Part No. ini?

Model Name/Part No. ini merupakan suatu label kod identifikasi. Dengan kod kod tersebut kita boleh mengetahui jenis, model, kapasiti, warna dan negara yang sepatutnya peranti itu dijual.

Bagaimana untuk mencari Model Name/Part No. ini? Sebenarnya ada banyak cara, saya tunjukkan dua cara yang mudah terlebih dahulu seperti di bawah.

Sebagai contoh kod yang tertera pada gambar di atas ialah MC319LL/A. Dari situ kita boleh mengetahui bahawa:

1. Kod huruf pertama ‘M’

Untuk bahagian kod huruf yang pertama, ‘M’ membawakan maksud iPhone tersebut dijual samada melalui kedai rasmi Apple Store, laman jualan rasmi dalam talian Apple atau wakil penjual rasmi Apple. Selain itu, terdapat empat lagi variasi huruf dan nombor mengikut iPhone tertentu atau unik yang boleh didapati di pasaran seperti contoh di bawah:

2. Kod huruf kedua ‘C’

Bagi kod huruf yang kedua ini, saya dapati ianya berubah-ubah mengikut batch model iPhone. Namun ia tidaklah tetap atau kekal kepada satu model sahaja. Sebagai contoh, kebanyakannya:

3. Kod nombor ketiga ‘319’

Bagi kod ketiga ialah kod nombor yang digunakan untuk mengenalpasti model, jenis, kapasiti dan warna iPhone berkenaan. Untuk senarai penuh mengikut model iPhone yang anda gunakan, boleh rujuk pada artikel Senarai Kod Untuk Mengenalpasti Jenis, Kapasiti dan Warna iPhone ini.

4. Kod huruf keempat ‘LL’

Kod huruf yang keempat ialah kod negara atau daerah (region). Setiap kod ini melambangkan negara atau daerah yang dikhaskan bagi sesebuah iPhone itu untuk dipasarkan dan dijual yang dilabel, disusun dan dirangkakan oleh Apple. Penjualan peranti mengikut negara atau daerah menggunakan kod ini ialah untuk bagi mengelakkan daripada pelbagai jenis peranti dicampur aduk serta dijual di negara yang tidak sepatutnya.

Seperti contoh, iPhone dan peranti Apple yang lain serta peranti elektronik yang mempunyai kamera dan dijual di negara Jepun tidak boleh disenyapkan bunyi pengatup kamera walaupun suis senyap pada bahagian tepi telah diaktifkan seperti yang termaktub di bawah undang-undang negara tersebut. Ini adalah menghindarkan perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh penyumbaleweng seperti menangkap gambar di bawah skirt pelajar perempuan yang sering dilaporkan berlaku di dalam tren.

Oleh itu, adalah tidak logik untuk iPhone bernegarakan Jepun ini untuk dijual di negara Asia yang lain. Terdapat juga beberapa buah negara yang mengamalkan undang-undang seperti ini, untuk penerangan terperinci dan maksud yang lebih lanjut anda boleh membaca artikel Ketahui Ciri iOS Yang Dibuang Pada iPhone Mengikut Negara Asal Dijual ini.

Bukan nama orang ya, "maya" merupakan sebutan Bahasa Jawa dari bunga pada pohon belimbing

Gedung Bareskrim Mabes Polri.

Jenderal Polisi (Purn) Sutarman adalah mantan perwira tinggi Polri yang lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 5 Oktober 1957. Setelah lulus dari Akpol pada tahun 1981, karirnya berkembang dengan baik seiring waktu. Ia mengemban berbagai jabatan strategis, seperti Kapolda Jawa Barat dan Metro Jaya, Kabareskrim Polri (2011-2013), dan Kapolri (2013-2015).

Melansir dari laman Antara, Sutarman diangkat sebagai Kapolri sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 67 Polri 2013 yang ditandatangani pada 24 Oktober 2013, dan pelantikannya dilakukan oleh Presiden SBY pada 25 Oktober 2013.

Anda mungkin ingin melihat