Negara Yang Ikut Piala Dunia 1938

Negara Yang Ikut Piala Dunia 1938

Isaac Pattiwael menjadi pelatih

Setelah kembali ke Jakarta (saat itu bernama Batavia), Isaac Pattiwael terus berkiprah di bidang olahraga, yaitu mendirikan persekutuan olah raga (PO) Maluku, dengan mengumpulkan anak-anak Maluku yang berprestasi di bidang olah raga.

"Tapi dia tidak meninggalkan dunia sepak bola," ujar cucunya, John Pattiwael, mencoba mengenang. Dia kemudian teringat, kakeknya sempat menjadi pelatih tim sepak bola sebuah perusahaan asuransi di Jakarta.

Ditanya apakah kakeknya pernah melakukan pertemuan dengan rekan-rekan satu timnya, John mengatakan mereka jarang melakukannya, seperti menggelar semacam reuni, misalnya.

Sumber gambar, FIFA TV

John juga mengaku tidak mengetahui di mana keluarga para eks pemain tim Hindia Belanda itu kini tinggal. "Dan biasanya yang dijadikan rujukan adalah kakek saya, karena pemain lainnya tidak terdeteksi lagi."

Walaupun tidak mewarisi bakat bermain sepak bola seperti kakeknya, John mengharapkan sejarah yang ditorehkan kakek dan rekan-rekannya yang tampil di Piala Dunia 1938, dapat memotivasi bagi kebangkitan sepak bola Indonesia.

"Masak saat bendera Indonesia belum berkibar, kita bisa sampai ke sana, tapi justru saat kita sudah merdeka, kok malah bendera kita tidak bisa kita bawa ke sana (ajang Piala Dunia)," John berkata.

Dia kemudian mengatakan, barangkali dengan menengok dan belajar dari sejarah, kemajuan sepak bola Indonesia makin dapat terpacu. "Kita pernah loh, dalam keadaan terjajah, kita sampai ikut piala dunia."

"Masak waktu kakek saya dalam keadaan terjajah, dia bisa sampai ke piala dunia, sekarang Indonesia yang sudah merdeka, kita enggak nyampe, nyampe ke piala dunia."

Bosnia-Herzegovina (2014)

Pada 2014, Bosnia-Herzegovina untuk pertama kalinya ikut serta sebagai kontestan Piala Dunia di Brasil. Tim ini masuk ke turnamen akbar itu setelah memuncaki grup G kualifikasi zona Eropa. Meskipun tim ini memiliki nilai sama dengan Yunani di posisi runner-up.

Masuk di grup F, Bosnia-Herzegovina harus menghadapi tiga tim kuat dari tiga benua yang berbeda, yakni Argentina, Nigeria, dan Iran. Hasilnya, tim debutan ini gagal melaju ke babak 16 besar usai mengalami kekalahan melawan Argentina dan Nigeria.

Pada gelaran Piala Dunia 2018 Rusia, Islandia menjadi satu-satunya tim debutan asal Eropa. Tim asal Skandinavia ini sukses menembus ajang sepak bola akbar itu usai duduk di posisi puncak grup I dan membuat Kroasia hanya bertengger di posisi runner-up.

Lagi-lagi, Islandia harus berada dalam satu grup bersama Kroasia. Selain itu, mereka juga harus berhadapan dengan tim kuat Argentina dan Nigeria. Meski berhasil menahan imbang Argentina, tapi Islandia harus menelan kekalahan melawan Kroasia dan Nigeria, sehingga hanya duduk di posisi juru kunci.

Mayoritas timnas debutan asal Benua Biru diketahui gagal melangkah jauh di turnamen Piala Dunia. Namun, dua lainnya ternyata sukses membuat kejutan dan menembus babak 16 besar dan bahkan tembus babak perempat final Piala Dunia. Sayangnya, pada Piala Dunia 2022 Qatar tidak ada tim debutan asal Eropa.

Baca Juga: 13 Negara Eropa yang Lolos ke Piala Dunia 2022, Ada Jagoanmu?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Bisnis.com, JAKARTA - Negara yang bisa bertanding di Piala Dunia harus lolos dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia terlebih dahulu. Tahun ini, sebanyak 6 negara asia berhasil lolos kualifikasi dan akan bertanding di Piala Dunia 2022. Berikut ini 6 negara asia yang ikut Piala Dunia 2022.

Di mana para pemain timnas Hindia Belanda itu?

Setelah 'pesta' Piala Dunia 1938 berakhir, kemana pergi para pemain itu? Tidak ada catatan yang menunjukkan kiprah mereka selanjutnya, utamanya ketika pemerintah kolonial Belanda harus angkat kaki ketika Indonesia merdeka.

"Tidak jelas kemana mereka," demikian laporan situs yang dikelola di Belanda, Java Post, dalam artikel berjudul Een historische voetbalreis, yang diunggah 23 Maret 2012 lalu.

Hanya saja, demikian situs ini menyebutkan, kiper Mo Heng Tan sempat lulus seleksi untuk memperkuat tim Indonesia dalam laga persahabatan melawan klub dari Singapura pada 1951.

Sumber gambar, Wikipedia

Kisah tragis dialami pemain tengah Frans Alfred Meeng. Menurut situs Java Post, pemain kelahiran 1910 ini ikut tenggelam bersama kapal Jepang Junyo Maru yang ditenggelamkan oleh kapal selam Inggris pada 18 September 1944.

Kapal kargo yang mengangkut para romusha dan tawanan tenggelam di perairan Sumatera.

Selain foto dan kliping berita dari potongan koran, sang kakek meninggalkan sebuah medali tentang keikutsertaannya dalam Piala Dunia 1938. "Itu kenang-kenangan kami keluarga kami," ujarnya.

Negara Asia yang Masuk Piala Dunia

Piala Dunia atau World Cup dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Sebelumnya, negara Asia yang masuk Piala Dunia hanya sebanyak lima negara. Namun, tahun ini rekor terpecahkan menjadi 6 negara Asia yang ikut Piala Dunia 2022. Berikut ini daftar negara asia yang masuk Piala Dunia 2022.

Qatar lolos tanpa melalui proses kualifikasi karena menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Qatar memiliki lima pemain kunci. Mereka adalah Saad Alsheeb, Abdelkarim Hassan, Hassan Al-Haydos, Akram Afif, dan Almoez Ali.

Dalam Piala Dunia tahun ini, Qatar akan berada di Grup A bersama dengan Belanda, Ekuador, dan Senegal.

Tahun 2022 menjadi kali keenam bagi Iran masuk Piala Dunia. Sebelumnya, Iran pernah masuk Piala Dunia pada tahun 1978, 1998, 2006, 2014, 2018. Iran menjadi negara Asia kedua yang masuk Piala Dunia 2022. Iran berhasil masuk dalam Piala Dunia 2022 setelah berhasil mengalahkan Irak saat bermain di Stadion Azadi Teheran dengan skor kemenangan 1-0.

Dalam pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar, Iran akan membawa beberapa pemain andalannya yakni Alireza Beiranvand, Ehsan Hajsafi, Karim Ansarifard, Mehdi Taremi, dan Sardar Azmoun. Iran akan bermain di Grup B bersama dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Wales.

Arab Saudi berhasil masuk sebagai negara ketiga dari total enam negara Asia yang masuk Piala Dunia. Dalam pertandingan di Qatar, Arab Saudi akan membawa Abdulelah Al-Amri, Yasser Al-Shahrani Shahrani, Salman Al-Faraj Faraj, Salem Al-Dawsari, dan Firas Al-Buraikan Buraikan sebagai pemain-pemain andalan dalam tim. Arab Saudi masuk ke dalam Grup C yang akan bermain bersama dengan Argentina, Meksiko, dan Polandia.

Tanggal 24 Maret 2022, Jepang menyusul negara Asia lainnya yang sudah lebih dulu masuk ke Piala Dunia. Jepang berhasil masuk ke Piala Dunia 2022 dengan memenangkan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona asia melawan Australia dengan perolehan skor 2-0. Akhirnya, Jepang tergabung di Piala Dunia Grup E bersama dengan Jerman, Kosta Rika, dan Spanyol.

Dalam pertandingan Piala Dunia 2022, Jepang akan membawa serta pemain andalannya ke Qatar. Mereka adalah Yuto Nagatomo, Takehiro Tomiyasu, Takefusa Kubo, dan Takumi Minamino.

Korea Selatan menjadi negara Asia yang ikut Piala Dunia 2022. Tentu saja, ini bukan pertama kalinya bagi Korea Selatan mengikuti ajang Piala Dunia, melainkan menjadi kali kesebelas. Tahun ini Korea Selatan menjadi negara Asia kelima dari total enam negara Asia yang masuk Piala Dunia 2022.

Korea Selatan turut serta memboyong pemain andalannya untuk bermain di Qatar. Mereka adalah Son Heung Min, Kim Min Jae, Hwang Hee Chan, dan Lee Kang In. Tahun ini, Korea Selatan akan bermain dalam Grup H bersama dengan Portugal, Ghana, dan Uruguay.

Australia menjadi negara Asia terakhir yang berhasil masuk dalam pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar. Australia berhasil meraih kesempatan bermain di Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Peru di final playoff interkontinental pada 14 Juni lalu lewat adu penalti.

Australia akan membawa beberapa pemain andalannya yaitu Ajdin Hrustic, Martin Boyle, Aaron Mooy, dan Matthew Ryan untuk bertanding dalam Piala Dunia 2022 di Qatar. Australia masuk ke dalam Grup D yang akan bermain dengan Prancis, Denmark, dan Tunisia.

Itulah beberapa negara asia yang ikut Piala Dunia 2022. Negara-negara tersebut akan menghadapi tantangan dari negara benua lain mulai 20 November 2022.

SEBANYAK 7 negara Asia yang paling sering ikut Piala Dunia akan dibahas dalam artikel ini. Negara-negara tersebut pun memiliki aksi yang mengagumkan, mengharumkan nama negara dan benua Asia di kancah sepakbola dunia.

Seperti diketahui, helatan Piala Dunia 2022 akan segera dibuka. Sebanyak 32 tim terbaik di semua benua akan berlaga di Qatar pada 20 November sampai 18 Desember 2022.

Walau tidak masuk jajaran tim yang bertanding di Piala Dunia 2022, Indonesia tetap memberikan dukungan kepada negara Asia yang ikut andil. Setidaknya, ada negara Asia yang berlaga di Piala Dunia 2022, yaitu Australia, Iran, Saudi Arabia, Jepang dan Korea Selatan.

Sepanjang sejarah, tercatat 7 negara Asia yang paling sering ikut Piala Dunia. Lantas siapa sajakah mereka?

Berikut 7 negara Asia yang paling sering ikut Piala Dunia

7. Indonesia (1 Kali)

Tak ada yang menyangka bahwa Indonesia pernah tampil di Piala Dunia. Indonesia sempat masuk jajaran tim yang bermain di Piala Dunia 1938.

Saat itu, Indonesia berlaga dengan nama Hindia Belanda. Namun sayang, Hindia Belanda harus kalah dari Hungaria pada babak 16 besar.

6. Korea Utara (2 Kali)

Sebagai negara Asia, Korea Utara sudah menjajal Piala Dunia sebanyak dua kali. Tetangga Korea Selatan ini, tampil di perempat final pada Piala Dunia 1966.

Negara yang dipimpin Kim Jong-un itu juga dapat andil pada Piala Dunia 2010.

5. Arab Saudi (6 Kali)

Diketahui Arab Saudi menjadi negara Asia yang akan berlaga di Piala Dunia 2022. Terhitung, negara timur tengah ini sudah 6 kali berlaga di ajang Piala Dunia.

BACA JUGA:Timnas Indonesia U-20 Jalani TC di Turki, Shin Tae-yong Sebut Cuaca Tak Jadi Masalah

Arab Saudi memulai debutnya di Piala Dunia tahun 1994. Selanjutnya, negara ini berlaga pada Piala Dunia 1998, 2002, 2006, 2018 dan 2022.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tak berbeda dari Arab Saudi, Iran menjadi negara yang manggung sebanyak 6 kali di Piala Dunia. Edisi 2022 menjadi pentas keenam negara ini berlaga di Piala Dunia.

Sebelumnya, Iran bermain di Piala Dunia 1978, 1998, 2006, 2014 dan 2018.

3. Australia (6 Kali)

Australia mendapat kesempatan keenam kalinya berlaga di Piala Dunia 2022. Negara tetangga Indonesia ini memulai debutnya di Piala Dunia edisi 1974.

Kemudian, Australia kembali mendapat kesempatan berlaga di Piala Dunia 2006, 2010, 2014 dan 2018.

Jepang banyak berpartisipasi pada Piala Dunia. Terhitung, Negeri Sakura ini sudah melaga sebanyak 7 kali yaitu pada Piala Dunia 1998, 2002, 2004, 2006, 2010, 2014 dan 2018.

Piala Dunia 2022 menjadi musim kedelapan, Jepang berpartisipasi di Piala Dunia.

1. Korea Selatan (11 Kali)

Korea Selatan menjadi negara Asia dengan penampilan terbanyak di Piala Dunia. Musim 2022 nanti, menjadi pentas Piala Dunia kesebelas bagi Negeri Ginseng ini.

Korea Selatan memulai debutnya di Piala Dunia pada tahun 1954. Kemudian, negara ini kembali tampil pada Piala Dunia musim 1986, 1990, 1998, 2002, 2006, 2010, 2014 dan 2018.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

'Pemain Hungaria dikerubuti 11 kurcaci'

Dalam laporannya, Goorhooff menyebutkan pula bahwa tim Hungaria banyak memainkan bola-bola atas, karena rata-rata pemain Indonesia bertubuh pendek.

"Rata-rata tinggi mereka sekitar 160 cm, sementara pemain Hungaria berperawakan tinggi besar," lapornya.

Sejumlah laporan juga menyebutkan, lantaran perbedaan postur tubuh antara kedua tim yang begitu mencolok, wali kota Reims menjuluki Tim Hindia Belanda "mirip kurcaci".

"Saya seperti melihat 22 pesepakbola Hungaria dikerubuti 11 kurcaci," katanya berkelakar.

Sejumlah catatan menunjukkan, para pemain Hindia Belanda, sebagian besar berusia sekitar 25 tahun. Mereka kelahiran antara tahun 1912 dan 1916. Hanya seorang yang kelahiran 1909, yaitu Hans Taihuttu (pemain depan asal klub VIOS Batavia).

Adapun berat badan mereka berkisar antara 65 kilogram sampai 70 kilogram, sedang pemain tertinggi tercatat 178 sentimeter yaitu pemain tengah Frans Meeng (klub VIOS Batavia).

Walaupun demikian, menurut Goorhooff, kehadiran tim Hindia Belanda di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis, telah menarik perhatian sekitar 9.000 penonton.

"Mereka menarik perhatian dan simpati penonton, karena pemain Hindia Belanda begitu sopan, seperti memberi hormat kepada penonton," ungkapnya.

Sumber gambar, Getty Images

Selayaknya laga internasional, pemain Hindia Belanda menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, yaitu "Het Wilhelmus".

Timnas Hindia Belanda itu, selain didominasi pemain Batavia (Jakarta), lainnya dari klub Tionghoa Surabaya, SVV Semarang, serta HCTNH Malang.

Piala Dunia 1938 dan timnas Hindia Belanda: Kakek saya ‘mencetak gol’ di Piala Dunia 1938

Apakah Anda tahu timnas Hindia Belanda, yang dijuluki 'tim kurcaci', pernah membobol gawang Hungaria di laga hidup-mati di Piala Dunia 1938 di Prancis, tetapi kemudian dianulir oleh wasit?

Sumber gambar, javapost

Walaupun digunduli 0-6 oleh Hungaria dalam laga hidup-mati di Piala Dunia 1938 di Prancis, ternyata timnas Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pernah membobol gawang lawannya, tetapi kemudian dianulir oleh wasit.

Para pemain depan tim Hindia Belanda, yang dijuluki 'tim kurcaci', juga dilaporkan mampu menampilkan gaya menggiring bola yang menggiurkan dan bermain terbuka, tetapi lemah dalam bertahan.

Seperti tercatat dalam sejarah, negara Asia pertama yang berhasil tampil di ajang sepak bola dunia bergengsi itu, akhirnya dicukur 6-0 (4-0) oleh tim Hungaria - tim tangguh yang kemudian melaju ke final sebelum ditaklukkan Italia.

Isaac Pattiwael, kelahiran 1914 (dan meninggal dunia pada 1987), gelandang sayap berdarah Maluku, dalam laga itu mampu 'merobek' gawang lawannya yang dijaga kiper legendaris, Antal Szabo, sebelum akhirnya dianulir wasit.

Kisah timnas Hindia 'membobol' gawang Hungaria itu nyaris tak tercatat dalam sejarah piala dunia, tetapi berulang kali diceritakan oleh Isaac Pattiwael kepada orang-orang terdekatnya- termasuk salah-seorang cucunya.

"Tapi yang saya ingat, kakek saya pernah mencetak gol (ke gawang Hungaria, tapi dianulir oleh wasit," ungkap John Pattiwael, salah-seorang cucu Isaac Pattiwael, kepada BBC Indonesia, Kamis (14/06).

Laga tim Hindia Belanda-Hungaria digelar 5 Juni 1938, pukul lima sore waktu setempat, di Stadion Velodorme, di kota Reims, Prancis - sekarang stadion itu diubah menjadi Stadion Auguste Delaune.

Namun demikian, John Pattiwael mengaku tidak ingat persisnya kenapa wasit asal Prancis, Roger Conrie, kemudian menganulir gol yang dicetak kakeknya itu.

Setelah akhirnya kalah 0-6, tim Hindia Belanda itu harus angkat kopor lebih awal, karena saat itu sistemnya menggunakan sistem gugur.

Di hadapan anak dan cucu-cucunya, Isaac sering kali menunjukkan foto-foto lama yang menjadi saksi perjalanannya saat memperkuat tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 di Prancis, kata sang cucu.

Sumber gambar, Java Post

"Melihat foto itu, ada beberapa muka Indonesia yang hanya beberapa orang saja, sisanya semua bule," ungkap John yang kelahiran 1979 ini.

Dalam berbagai kesempatan, sang kakek selalu bercerita bahwa dirinya sangat bangga sebagai orang Indonesia berdarah Maluku yang pernah tampil memperkuat timnas Hindia Belanda di ajang olah raga bergengsi itu.

"Dia bangga sekali sebagai orang Indonesia, khususnya sebagai pesepakbola dan orang Ambon, yang pernah ke Piala Dunia," ujarnya.

John kemudian teringat kakeknya pernah bercerita bahwa dirinya sangat bangga karena bisa mewakili "orang-orang pribumi" dalam timnas Hindia Belanda di ajang olah raga bergengsi itu.

"Mungkin itu pengalaman sekali dalam seumur hidup bagi seorang Indonesia untuk bisa ke sana (piala dunia)."

'Tekanan dari gerakan kebangsaan'

Tentang perbedaan pendapat PSSI dan NIVU ini, John Pattiwael kemudian teringat cerita kakeknya.

Menurut cerita kakeknya, saat itu muncul semacam gugatan yang dilontarkan kaum pergerakan yang mempertanyakan kehadiran Isaac Pattiwael dkk dalam tim bentukan pemerintah Hindia Belanda.

"Walaupun ada tekanan dari gerakan kebangsaan, karena dianggap membela penjajah, buat dia (kakeknya) kesempatan tampil di piala dunia ini tidak akan datang dua kali," kata John.

Sumber gambar, Youtube

Lagi pula, sambungnya, kehadiran ayahnya itu semata didasarkan atas nama olah raga. "Kakek saya sangat mencintai sepak bola."

Walaupun akhirnya Hindia Belanda berangkat ke Prancis dengan mengatasnamakan NIVU, toh kehadiran Tim Hindia Belanda itu akhirnya dicatat sebagai kehadiran pertama kalinya wakil dari benua Asia.

Semula Jepang yang ditunjuk, namun karena kendala transportasi, negara itu mengundurkan diri. Hindia Belanda akhirnya menggantikannya - tanpa melalui ajang kualifikasi piala dunia, yang seperti dipraktikkan sekarang.

Naik kapal laut dari Tanjung Priok

Sebelum berlaga di ajang Piala Dunia 1938 di Perancis, tim Hindia Belanda berangkat menggunakan kapal laut 'Baluran'.

Mereka meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok pada 27 April 1938, dan tiba di pelabuhan Genoa di Italia, sebulan kemudian, demikian laporan surat kabar mingguan yang terbit di Batavia (Jakarta), Java Bode.

Dikutip situs Java Post, rombongan Achmad Nawir dan kawan-kawan ini kemudian menuju Belanda dengan mengendarai kereta api.

Sumber gambar, Java Post

"Disambut hujan gerimis serta ratusan penggemarnya, mereka tiba di stasiun Den Haag pada 18 Mei," tulis situs tersebut. Beberapa ratus orang penggemar disebutkan menyambut kedatangan mereka dengan teriakan yel-yel.

Menginap selama sekitar satu bulan di Hotel Duinoord, di Kota Wassenaar, tim Hindia Belanda menggelar sejumlah laga persahabatan antara lain melawan klub asal Den Haag (skor akhir 2-2) dan klub Haarlem (5-3).

Di awal Juni, rombongan ini berangkat ke Perancis, empat hari menjelang pertandingan hidup-mati melawan tim kuat Hungaria.

Usai dikalahkan Hungaria, mereka kembali ke Belanda, dan menggelar laga persahabatan dengan timnas Belanda di Stadion Olimpiade, Amsterdam, pada 26 Juni 1938. Hasil akhirnya? Jangan kaget, 9-2 untuk timnas Belanda!

Akhirnya, setelah tiga bulan berada di Eropa, mereka melakukan perjalanan pulang pada 1 Juli, dalam perjalanan selama tiga pekan, sebelum akhirnya berlabuh kembali di Tanjung Priok.

'Gaya menggiring yang brilian'

John Pattiwael mengaku tidak mengetahui seperti apa gaya permainan kakeknya dan rekan-rekannya saat itu, tetapi laporan Prancis L'Equipe edisi 6 Juni 1938 menyebut gaya permainan mereka atraktif.

"Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian...," demikian laporan itu yang dikutip harian The Times (London), "tapi pertahanannya amburadul, karena tak ada penjagaan ketat.."

Sumber gambar, Java Post

Laporan-laporan lainnya menyoroti nama-nama pemain Hindia Belanda yang terdiri suku Jawa, Maluku, Tionghoa, Indo-Belanda, serta pelatihnya yang asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek.

Keberangkatan tim ini didukung NIVU, Nederlandcshe Indische Voetbal Unie - organisasi sepak bola di bawah naungan pemerintah kolonial Belanda, tetapi tidak "direstui" PSSI.

PSSI yang didirikan 8 tahun sebelumnya (1930), dilaporkan tidak mengirimkan para pemainnya. FIFA sendiri lebih mengakui NIVU ketimbang PSSI.

Terbuka dan berani menyerang

Membela Hindia Belanda, Isaac digambarkan cucunya tampil bersemangat dalam laga yang disaksikan sekitar 9.000 orang penonton (menurut catatan resmi FIFA).

Ketika itu tim Hungaria menggunakan seragam serba putih, sementara Isaac dan kawan-kawan menggunakan kaos oranye, celana pendek putih dan kaus kaki biru muda - simbol bendera kerajaan Belanda.

Sumber gambar, Java Post

Menghadapi tim sekuat Hungaria, menurut wartawan olah raga Belanda, CJ Goorhoff, yang meliput langsung laga di Stadion Rheims, di babak pertama, Isaac dan kawan-kawan kurang bisa mengembangkan permainan.

Sehingga, "laga berjalan agak timpang," tulisnya yang dikutip situs geschiedenis24.nl.

"Namun di babak kedua," demikian laporan Goorhoff, "permainan tim Hindia Belanda jauh lebih baik. Mereka bermain terbuka dan berani menyerang."

Anda mungkin ingin melihat